Pdf pengolahan data




















Dapat digunakan sebagai ukuran efisiensi produksi dengan membandingkan antara hasil actual dan potensial. Untuk beberapa jenis makanan, dapat digunakan sebagai acuan penghitungan biaya yang akurat.

Menggunakan standar resep dalam mengolah makanan, akan diperoleh keuntungan- keuntungan diantaranya, ialah : a. Biaya dapat ditetapkan secara akurat untuk setiap jenis makanan, dan dari biaya tersebut dapat dihitung pula biaya per-porsi makanan.

Untuk keperluan menentukan harga jual makanan, maka sangat diperlukan perhitungan penetapan harga jual makanan food cost , hal tersebut juga untuk mendapatkan tingkat keuntungan kotor gross profit yang diminta.

Melalui informasi semacam ini, bagian Makanan dan Minuman Food and Beverage Dept mampu menyeimbangkan harga makanan sehingga keseluruhan keuntungan kotor yang diinginkan dapat diperoleh dari Menu. Standar resep juga membantu pelaksanaan pembelian bahan makanan, juga dalam memenuhi permiintaan-permintaan internal. Dengan memperhitungkan perkiraan produksi untuk beberapa hari berikutnya, maka menuntut kemampuan Chef Cook menggunakan standar resep untuk menghitung jumlah bahan makanan yang ia perlukan untuk beberapa hari berikutnya.

Standar resep sangat berguna bagi bagian dapur Kitchen terutama sewaktu mempersiapkan makanan untuk dimasak. Pertama, standar resep menginngat kepada juru masak tentang bahan-bahan yang harus dipersiapkan serta langkah-langkah didalam memasak. Kedua, standar resep juga sebagai alat untuk melaksanakan pelatiahn dan oembinaan ketrampilan dalam memasak.

Lebih penting lagi bahwa standar resep dapat menjamin standarisasi produk makanan yang disajikan kepada tamu. Standar resep juga dapat digunakan untuk membantu dalam merencanakan menu.

Penambahan jenis makanan ke dalam menu, memang harus dihitung biayanya secara akurat dan seimbang dengan jenis makanan yang lain, sekalipun demikian tidak hanya yang berkaitan dengan harga saja, tetapi juga dalan penampilan, rasa, warna, dsb. Standar resep digunakan sebagai dasar penyusunan atau pembuatan standar porsi, yang aman bila standar resep dan standar hasil pengolahan standard yield digunakan secara bersamaan, maka akan dapat membentuk dan digunakan sebagai suatu system pengendalian produksi yang efektif.

Standart Ukuran Porsi Makanan Food Standard Portion Size Standar ukuran porsin adalah suatu ukuran kuantitas untuk jenis makanan tertentu yang akan di sajikan kepada tamu. Ukuran porsi jenis makanan akan di tentukan oleh pihak manajemen yang berkitan dengan hotel atau restoran, misalnya oleh Manajer Restoran bersama-sama dengan Chef cook-nya. Penggunaan standar ukuran porsi dapat di gunakan dalam berbagai cara, seperti : a. Dengan membelijeis bahan makanan yang sebelumnya telah di porsi, sebagai contoh: 8 oz rum steak, mentega butter , dan condiment yang telah di bungkus, dsb.

Bahan makan di beli dengan cara borongan dalam jumlah besar, kemudian baru di porsi oleh bagian dapur sebelum di sajikan. Makanan yang sudah di porsi di atas piring atau dalam kemasan yang ukurannya sudah di tetapkan, dan telah siap dapat di sajikan kepada tamu. RUANG LINGKUP Penelitian ini lebih dititik beratkan pada bidang pengolahan data yaitu mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan data-data perusahaan yang dapat diolah menjadi table, grafik, dan lain sebagainya menjadi sebuah informasi yang dapat disampaikan kepada public, penelitian ini dilakukan berdasarkan data di Hotel Sahid Montana Satu Malang.

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian yang ingin dicapai yaitu mengetahui kegiatan pengolahan data untuk kegiatan bisnis sehingga sifat penelitian bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang pelaporannya berupa data kualitatif yang menjabarkan khususnya mengenai kedua pembahasan diatas.

Marzuki, 3. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah natural setting. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder, pengumpulan data dapat dikumpulkan dengan interview, kuesioner, observasi. Sugiyono, Metode pengumpulan data yang dimaksudkan adalah untuk memperoleh informasi yang relevan, akurat dan realibel.

Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini, maka digunakan metode sebagai berikut : 3. Hal tersebut karena Food and Beverage Department masuk ke dalam department revenue, yaitu departemen yang bertanggung jawab atau bertugas dalam menghasilkan uang atau dalam kata lain adalah departemen yang mencari penghasilan.

Menetapkan menu, sistem penyajian, strategi penjualan, mengarahkan pelaksanaan serta menilai keberhasilan b. Melakukan analisa tentang pesaing c. Merumuskan kebijaksanaan pengendalian biaya operasional e. Menangani permasalahan yang memerlukan penanganan langsung f. Menciptakan hubungan yang harmonis dengan kolega dan pelanggan g. Menyelenggarakan briefing di dalam departemen h. Menyusun rencana kerja dan menilai pelaksanaanya c.

Mengawasi jadual operasional bawahannya d. Memonitor pelaksanaan store room requisition f. Melakukan penilaian penampilan kerja bawahan g. Menangani permasalahan yang memerlukan penanganan langsung dan melaporkan kepada atasan j.

Menjalin hubungan dengan rekan dan tamu k. Menciptakan hubungan yang harmonis dengan kolega dan pelanggan l. Memberi arahan dan petunjuk kepada bawahan. Membantu kelancaran pelaksanaan inventaris fisik d. Menjalin dan membina hubungan dengan tamu e. Mengani permasalahan yang memerlukan penanganan langsung dan melaporkan kepada atasan h.

Menangani dan memonitor suatu perubahan dan penyimpangan dalam kegiatan operasional i. Memonitor dan mengawasi personal hygiene, grooming and sanitasi j. Menangani dan mengawasi langsung pelayanan tamu VIP k. Menciptakan dan membina suasana kerja yang sehat l. Menyelenggarakan briefing harian. Head Waiter a. Mengawasi penyimpangan penggunaan par stock b. Meneliti ketepatan daily sales report d. Perbedaan kategori obyek hanyalah menunjukkan perbedaan kualitatif.

Walaupun data nominal dapat dinyatakan dalam bentuk angka, namun angka tersebut tidak memiliki urutan atau makna matematis sehingga tidak dapat dibandingkan.

Angka-angka tersebut tidak memiliki makna kuantitatif, artinya angka 2 pada data di atas tidak berarti lebih besar dari angka 1 , karena laki-laki tidak memiliki makna lebih besar dari perempuan. Data tersebut memiliki sifat- sifat yang sama dengan data tentang jenis kelamin. Data ordinal adalah data yang berasal dari suatu objek atau kategori yang telah disusun secara berjenjang menurut besarnya. Setiap data ordinal memiliki tingkatan tertentu yang dapat diurutkan mulai dari yang terendah sampai tertinggi atau sebaliknya.

Namun demikian, jarak atau rentang antar jenjang yang tidak harus sama. Dibandingkan dengan data nominal, data ordinal memiliki sifat berbeda dalam hal urutan.

Siswa pada peringkat 1 memiliki prestasi belajar lebih tinggi dari pada siswa peringkat 2. Data Interval adalah data hasil pengukuran yang dapat diurutkan atas dasar kriteria tertentu serta menunjukan semua sifat yang dimiliki oleh data ordinal. Rentang temperatur antara 00 Celcius sampai 10 Celcius memiliki jarak yang sama dengan 10 Celcius sampai 20 Celcius. Namun demikian tidak dapat dinyatakan bahwa benda yang bersuhu Celcius memiliki ukuran panas separuhnya dari benda yang bersuhu Celcius.

Demikian juga, tidak dapat dikatakan bahwa benda dengan suhu 00 Celcius tidak memiliki suhu sama sekali. Angka 00 Celcius memiliki sifat relatif tidak mutlak.

Rentang IQ sampai memiliki jarak yang sama dengan sampai Namun demikian tidak dapat dinyatakan orang yang memiliki IQ tingkat kecerdasannya 1,5 kali dari urang yang memiliki IQ Data rasio adalah data yang menghimpun semua sifat yang dimiliki oleh data nominal, data ordinal, serta data interval.

Benda yang panjangnya 1 meter berbeda secara nyata dengan benda yang panjangnya 2 meter sehingga dapat dibuat kategori benda yang berukuran 1 meter dan 2 meter sifat data nominal. Ukuran panjang benda dapat diurutkan mulai dari yang terpanjang sampai yang terpendek sifat data ordinal. Perbedaan antara benda yang panjangnya 1 meter dengan 2 meter memiliki jarak yang sama dengan perbedaan antara benda yang panjangnya 2 meter dengan 3 sifat data interval.

Kelebihan sifat yang dimiliki data rasio ditunjukkan oleh dua hal yaitu: 1 Angka 0 meter menunjukkan nilai mutlak yang artinya tidak ada benda yang diukur; serta 2 Benda yang panjangnya 2 meter, 2 kali lebih panjang dibandingkan dengan benda yang panjangnya 1 meter yang menunjukkan berlakunya semua operasi matematik.

Kedua hal tersebut tidak berlaku untuk jenis data nominal, data ordinal, ataupun data interval. Benda yang beratnya 1 kg. Ukuran berat benda dapat diurutkan mulai dari yang terberat sampai yang teringan. Perbedaan antara benda yang beratnya 1 kg. Terdapat sejumlah teknik analisis data yang harus dipilih oleh peneliti berdasarkan jenis datanya.

Teknik analisis data kualitatif akan berbeda dengan teknik analisis data kuantitatif. Karena memiliki sifat yang berbeda, maka teknik analisis data nominal akan berbeda dengan teknik analisis data ordinal, data interval, dan data rasio.

LEMBAR KERJA Aktivitas pengawasan sekolah tentunya tidak terlepas dari data baik itu sebagai bahan informasi dalam menetapkan program ataupun data yang diperoleh melalui kegiatan penilaian dan pemantauan yang dilakukan. Bagaimana cara memperolehnya, dan jelaskan manfaatnya! Dari mana data tersebut diperoleh, dan jelaskan manfaatnya! Analisis data kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan.

Tujuan akhir analisis data kualitatif adalah untuk memperoleh makna, menghasilkan pengertian-pengertian, menghasilkan konsep-konsep serta mengembangkan hipotesis atau teori baru. Analisis data kualitatif adalah proses mencari serta menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya sehingga mudah dipahami agar dapat diinformasikan kepada orang lain Bogdan, Analisis data pada penelitian kualitatif dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dikaji sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan untuk disampaikan kepada orang lain.

Proses analisis data dalam penelitian kualitatif dimulai sejak sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis data dilanjutkan pada saat peneliti berada di lapangan sampai peneliti menyelesaikan kegiatan di lapangan. Sebelum peneliti memasuki lapangan, analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data sekunder. Analisis data diarahkan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian yang ditentukan sebelum peneliti memasuki lapangan masih bersifat sementara.

Fokus penelitian ada kemungkinan mengalami perubahan atau berkembang setelah peneliti berada di lapangan. Ketika peneliti mulai memasuki kegiatan lapangan untuk mengumpulkan data, peneliti melanjutkan analisis data. Misalnya, ketika peneliti melakukan wawancara analisis dilakukan terhadap informasi hasil wawancara.

Apabila jawaban tersebut dirasakan belum memuaskan, peneliti melanjutkan wawancara dengan mengajukan pertanyaan lanjutan sampai diperoleh data yang memuaskan. Ukuran kejenuhan data ditandai dengan tidak diperolehnya lagi data atau informasi baru. Tahapan proses analisis data serta interaksinya dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Reduksi Data Reduksi data adalah proses analisis untuk memilih, memusatkan perhatian, meyederhanakan, mengabstraksikan serta mentaranformasikan data yang muncul dari catatan-cacatan lapangan Patilima, Mereduksi data berarti membuat rangkuman, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan pola, serta membuang yang dianggap tidak perlu.

Dengan demikian, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih spesisifk dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya, serta mencari data tambahan jika diperlukan.

Semakin lama peneliti berada di lapangan, jumlah data akan semakin banyak, semakin kompleks dan rumit. Untuk itulah diperlukan reduksi data sehingga data tidak betumpuk dan mempersulit proses analisis selanjutnya. Reduksi data dilakukan dengan pertimbangan bahwa data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu dipilih dan dipilah sesuai dengan kebutuhan dalam pemecahan masalah penelitian. Dalam mereduksi data setiap peneliti dipandu oleh pertanyaan penelitian yang harus dijawab berdasarkan data.

Jawaban pertanyaan tersebut merupakan wujud nyata temuan penelitian. Ketika peneliti menemukan sesuatu data yang belum jelas dan belum memiliki pola perlu segera dilakukan pencermatan melalui proses reduksi untuk memahami makna yang terkandung dalam data tersebut. Data tersebut diilustrasikan dalam simbol-simbol 2! Kumpulan simbol tersebut belum memperlihatkan makna apa-apa.

Untuk itulah, peneliti melakukan reduksi data dengan cara sebagai berikut: 1. Memilih data yang dianggap penting; Pada ilustrasi di atas dipilih data yang dinyatakan dalam bentuk huruf dan angka 21dAb5cABEaCeDE sebagai data yang dianggap penting. Sedangkan data lain yang dinyatakan dalam simbol! Membuat kategori data; Pada ilustrasi di atas dibuat tiga kategori yaitu huruf besar, hurup kecil, dan angka.

Mengelompokkan data dalam setiap kategori; Pada ilustrasi di atas, data dikelompokkan dalam tiga kategori yang telah ditetapkan yaitu huruf besar AABECDE , huruf kecil dbcae , dan angka Terdapat perbedaan yang cukup mencolok antara data catatan lapangan dengan data yang telah direduksi. Proses tersebut tentunya akan mempermudah peneliti memaknai makna yang terkandung pada tahap analisis selanjutnya.

Dalam prakteknya, reduksi data tidak semudah seperti yang ditunjukkan pada ilustrasi di atas. Diperlukan proses berpikir kreatif, kecermatan, dan juga wawasan yang luas tentang data yang sedang diteliti. Bagi peneliti pemula, reduksi data dapat dilakukan melalui diskusi dengan teman sejawat atau orang yang dipandang ahli dalam bidangnya.

Diskusi akan membuka dan mengembangkan wawasan peneliti sehingga dapat mereduksi data dengan baik. Reduksi data yang baik akan menghasilkan sejumlah data yang memiliki nilai-nilai temuan sebagai bahan untuk menarik kesimpulan. Penyajian Display Data Setelah data direduksi, langkah analisis selanjutnya adalah penyajian display data. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian naratif, bagan, hubungan antar kategori, diagram alur flow chart , dan lain sejenisnya.

Penyajian data dalam bentuk- bentuk tersebut akan memudahkan peneliti memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja penelitian selanjutnya. Pada langkah ini, peneliti berusaha menyusun data yang relevan sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu. Prosesnya dapat dilakukan dengan cara menampilkan dan membuat hubungan antar fenomena untuk memaknai apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang perlu ditindaklanjuti untuk mencapai tujuan penelitian. Penampilan atau display data yang baik dan jelas alur pikirnya merupakan hal yang sangat diharapakan oleh setiap peneliti.

Display data yang baik merupakan satu langkah penting menuju tercapainya analisis kualitatif yang valid dan handal. Kumpulan data dari setiap kategori belum memperlihatkan adanya pola tertentu. Untuk itulah, peneliti melakukan display data dengan cara menyajikan data berdasarkan pola tertentu dalam bentuk urutan.

Terlihat adanya perbedaan antara hasil reduksi data dengan display data. Penyajian data dalam suatu pola tertentu akan memberikan kemudahan bagi peneliti untuk mendapatkan temuan sehingga yang dapat dijadikan landasan dalam mengambil kesimpulan. Verifikasi Data Conclusion Drawing Langkah berikutnya dalam proses analisis data kualitatif adalah menarik kesimpulan berdasarkan temuan dan melakukan verifikasi data. Kesimpulan awal yang dikemukan masih bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan bukti- bukti kuat yang mendukung tahap pengumpulan data berikutnya.

Proses untuk mendapatkan bukti-bukti inilah yang disebut sebagai verifikasi data. Apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang kuat dalam arti konsisten dengan kondisi yang ditemukan saat peneliti kembali ke lapangan maka kesimpulan yang diperoleh merupakan kesimpulan yang kredibel.

Sejak awal pengumpulan data, peneliti sebaiknya mulai memutuskan antara data yang mempunyai makna dengan data yang tidak diperlukan atau tidak bermakna. Pada langkah verifikasi ini peneliti sebaiknya masih tetap terbuka untuk menerima masukan data. Bahkan pada langkah verifikasi ini sebagian peneliti juga masih kadang ragu-ragu meyakinkan dirinya apakah dapat mencapai kesimpulan pada tingkat final, di mana langkah pengumpulan data dinyatakan telah berakhir.

Ketika peneliti terjun ke lapangan, biasanya mereka mendapatkan bahwa sebenarnya banyak bentuk dan ragam gejala atau informasi yang ditemui, tetapi tidak semua data dapat diproses atau diambil sebagai pendukung fokus penelitian, atau mengarah pada tercapainya kesimpulan.

Hanya data yang memiliki persyaratan tertentu saja yang diperlukan peneliti. Persyaratan data yang dapat diproses dalam analisis lebih lanjut seperti, absah, berbobot, dan kuat, sedangkan data lain yang tidak menunjang, lemah, dan menyimpang jauh dari kebiasaan harus dipisahkan. Memilih data yang memenuhi persyaratan tersebut tidaklah mudah.

Untuk mencapai tujuan tersebut beberapa taktik penting termasuk testing atau mengkonfirmasi makna, menghindari bias, dan meyakinkan kualitas kesimpulan perlu dilakukan selama melakukan analisis data. Untuk dapat mengetahui kualitas data, seorang peneliti dapat menilai melalui beberapa metode seperti berikut: 1. Mengecek representativeness atau keterwakilan data 2. Mengecek data dari pengaruh peneliti 3. Mengecek melalui trianggulasi 4. Manusia sebagai Instrumen Utama Alat Utama.

Dalam penelitian kualitatif, peneliti atau pembantu peneliti sekaligus menjadi alat pengumpul data primer. Sebab manusialah yang dapat berhubungan dengan responden atau objek, dan menilai apakah kehadirannya dapat mengganggu suasana.

Karena itu, dalam penelitian kualitatif keberhasilan proses pengumpulan data sangat tergantung kepada peneliti sebagai instrumen utama. Sedangkan alat-alat lainnya seperti kertas, tape recorder, video cassette dan sebagainya hanya dipandang sebagai alat bantu yang diharapkan dapat mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data, menganalisis dan memahami realitas yang diteliti.

Menggunakan Metode Kualitatif. Metode-metode kualitatif yang lazim digunakan ketika mengumpulkan data ialah pengamatan terlibat perticipant observation , wawancara mendalam indepth interview dan studi dokumen. Data yang dikumpulkan adalah dalam bentuk kata-kata dan gambar, bukan dalam bentuk angka-angka.

Karena itu, penelitian kualitatif sangat kaya dengan deskripsi. Analisis data secara Induktif. Induktif berarti proses mengambil suatu kesimpulan dari hal-hal yang bersifat khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Dalam penelitian kualitatif, peneliti berusaha mengumpulkan fakta dari fenomena atau peristiwa-peristiwa yang bersifat khusus, kemudian 2 Syukur Kholil, Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung: Citapustaka Media, , h.

Teori dibangun dari dasar. Dalam penelitian kualitatif penyusunan teori berasal dari dasar. Jika peneliti merencanakan untuk menyusun teori, arah penyusunan teori tersebut akan menjadi jelas setelah data selesai dikumpulkan. Dengan demikian, teori dibangun berdasarkan fakta atau realitas yang diperoleh dilapangan selama melakukan penelitian.

Berbeda dengan penelitian kuantitatif, pandangan teori tertentu lazimnya dijadikan sebagai landasan dalam melakukan penelitian. Bahkan teori sering diuji kebenarannya melalui sampel tertentu. Lebih mementingkan proses daripada hasil. Dalama penelitia kualitatif, proses penelitian dipandang amat penting karena sangat mempengaruhi hasil penelitian. Peneliti sebagai alat paling utama harus bersifat jeli, teliti dan hati-hati untuk mencatat dan merekam semua fakta yang dipandang penting. Sehingga tidak ada informasi dan mata rantai yang terputus.

Apabila ada informasi atau fakta penting yang luput dari pengamatan dan catatan dari peneliti, maka akan berpengaruh kepada hasil penelitian. Karena itulah maka dalam penelitian kualitatif proses iti dipandang lebih penting daripada hasil penelitian.

Apabila proses penelitian berjalan dengan baik, maka sudah barang tentu hasilnya juga akan menjadi baik. Adanya batas yang ditentukan oleh fokus. Dalam penelitian kualitatif, fokus penelitian menjadi pedoman dasar bagi prosedur pelaksanaan penelitian. Fokus penelitian juga menentukan kapada data yang dicari, sumber data, dan metode yang digunakan. Desain penelitiannya bersifat sementara.

Desain penelitian kualitatif bersifat sementara, dan akan mengalami penyempurnaan secara terus menerus tatkala sampai pada tahap pengumpulan dan analisis data. Karena itu, peneliti kualitatif tidak dituntut untuk menyiapkan proposal penelitian secara matang, sebab proposal tersebut baru dapat dimatangkan ketika pada tahap pengumpulan dan analisis data.

Keadaan ini terjadi sebab peneliti tidak dapat membayangkan dan memprediksi sebelumnya kenyataan- kenyataan yang terjadi dilapanga kecuali setelah peneliti terjun langsung ke lapangan. Pelaporan dengan model studi kasus. Peneliti kualitatif cenderung menulis laporan penelitiannya dengan modal studi kasus daripada model laporan ilmiah sebagaimana yang lazim dilakukan dalam penelitian kuantitatif.

Laporan penelitian kualitatif merupakan gambaran tentang situasi secara rinci dalam bentuk deskriptif atau analistis. Penafsiran secara idiografis. Penelitian kualitatif adalah bersifat idiografis, hanya berlaku terhadap peristiwa atau kasus yang sedang diteliti pada konteks dan waktu tertentu.

Jadi yang diupayakan adalah mendapatkan makna dan pemahaman yang mendalam tentang fakta yang sedang diteliti. Hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan. Hasil penelitian kualitatif tidak dapat digeneralisasikan pada wilayah atau kasus yang lebih luas. Tetapi hanya berlaku pada kasus yag diteliti saja. Perlu dilakukan kegiatan triangulasi. Dalam penelitian kualitatif perlu dilakukan kegiata triangulasi secara intensif, baik triangulasi metode menggunakan lintas metode 9 Ibid, h.

Permasalahan Masa Kini. Pada umumnya penelitian kualitatif mengarahkan kegiatannya pada masalah kekinian. Subjek peristiwa yang diteliti bukan masa lampau seperti dalam penelitian sejarah. Dengan demikian penelitian kualitatif bersifat empirik dengan sasaran penelitiannya yang berupa beragam permasalahan yang terjadi di masa kini.

Bersifat Holistik. Penelitian Kualitatif memandang berbagai masalah selalu berada dalam kesatuannya tidak terlepas dari kondisi yang lain yang menyatu dalam suatu konteks. Berbagai variable yang dikaji tidak bisa dipahami secara terpisah dari posisi keterkaitanya dalam suatu konteks keseluruhan.

Desain Penelitian Lentur dan Terbuka. By using our site, you agree to our collection of information through the use of cookies. To learn more, view our Privacy Policy. To browse Academia. Log in with Facebook Log in with Google. Remember me on this computer.

Enter the email address you signed up with and we'll email you a reset link. Need an account? Click here to sign up.



0コメント

  • 1000 / 1000